CILACAP – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Besi Nusakambangan menghadiri kegiatan sosialisasi terkait literasi keuangan yang menghadirkan Narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto, Rabu (24/07/2024).
Bertempat di Aula Wismasari kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah, PJ. Bupati Cilacap, Kepala UPT Pemasyarakatan, PT BPR Gunung Slamet dan Perwakilan 3 Pegawai sertiap UPT di Nusakambangan.
Literasi Keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat.
Baca juga:
Selamat Memperingati Hari Puisi Nasional
|
Agar masyarakat luas dapat menentukan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, masyarakat harus memahami dengan benar manfaat dan risiko, mengetahui hak dan kewajiban serta meyakini bahwa produk dan layanan jasa keuangan yang dipilih dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah, Sumarjono juga menyampaikan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam mengakses layanan keuangan. Menurutnya, di era digital ini pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses berbagai layanan keuangan dengan lebih cepat dan efisien.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Petugas Pemasyarakatan di Nusakambangan. Dengan pengetahuan yang lebih baik tentang jasa keuangan, diharapkan mereka dapat lebih mandiri secara finansial dan dapat berkontribusi lebih baik dalam perekonomian daerah.
Sebagai Pemateri, Analis Junior Bidang Pengawasan PEPK dan LMST, Fachry Diyo Asela menjelaskan mengenai Pengelolaan Keuangan dan Waspada Pinjaman Online Ilegal. Hal ini perlu menarik untuk dibahas dikarenakan masih marak terjadi kasus Pinjol Ilegal.
Kepala Lapas Besi, Teguh Suroso menyatakan bahwa tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat pada khususnya Petugas Pemasyarakatan tentang produk dan layanan keuangan yang ada, serta bagaimana memanfaatkannya secara optimal.
“Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, para pegawai dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka, sehingga bisa terhindar dari risiko finansial yang tidak diinginkan, ” katanya.
“Kehadiran tokoh-tokoh penting ini memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih komprehensif mengenai jasa keuangan kepada para peserta yang berpastisipasi dalam kegiatan ini, " imbuh Teguh.
(N.son/Reza)